Halo brother and sister, kali ini gue akan ngeshare cerpen buatan admin @AdhiDevaErawan yaitu ''4 Per Empat'' silakan membaca cerpen itu dan bagi yang ingin copas silakan meyertakan sumbernya, terimakasih.
4 PER EMPAT
|| Hari Jumat ||
Bel tanda berakhirnya jam isitirahat terdengar nyaring. Ave berjalan menuju ruang kelasnya yang tak jauh dari tempat dia beristirahat.
''Ave...!'' teriak seorang anak.
Ave menoleh ke anak yang memanggilnya ''Oh rupanya kamu Yesa, ada apa?''
''Ada informasi penting, sekarang Bu Suti tidak masuk. aku diberikan tugas bahasa indonesia''
''Tugas apa?, mengarang atau meringkas?''
Yesa mengambil selembar kertas yang terlipat di dalam sakunya
''Aku tidak tau tugas apa, tetapi bawa saja kertas tersebut dan bacakan di depan kelas!''
''Baiklah aku mengerti'' Ave mengambil kertas tersebut.
''Aku harus pergi ke ruang ceremonial, ada urusan yang harus aku selesaikan''
Akhirnya, Yesa pun berlari menuju ruang ceremonial. Yesa adalah salah satu teman Ave, Yesa di kelas menjabat sebagai ketua kelas sehingga Yesa sering sibuk akhir-akhir ini. Ave kemudian berjalan menuju ruangan kelas. Di kelas, dia membacakan tugas yang tertulis di selembar kertas tersebut.
''Teman - teman, hari ini Bu Suti tidak masuk. aku ditugaskan ketua kelas untuk membacakan tugas ini. sekarang kalian dengarkan tugas yang aku bacakan.'' ucap Ave
Baru saja Ave selesai membacakan tugas tersebut, terdengar suara dari speaker yang terletak di sudut ruangan kelas.
''Bagi seluruh siswa kelas VII, hari ini kalian dipulangkan lebih awal karena guru -guru sedang rapat. besok kalian masuk sekolah seperti biasa''
''Horee..!'' Teriak seluruh siswa di kelas VII.A.
Tanpa berfikir panjang, siswa-siwa di kelas mengemasi buku serta alat tulis masing-masing dan pergi meninggalkan kelas. tetapi ada dua orang anak yang sedari tadi sibuk menyapu lantai. Anak tersebut berbadan gemuk serta berkulit coklat dan salah seorang lagi perawakannya tinggi kurus. mereka adalah Grari dan Gracan, teman dekat Ave. Mereka sering berkunjung ke rumah Ave untuk mengerjakan tugas dan bermain bersama. Ave menghampiri mereka dan menyapanya.
''Ari dan Can, apakah kalian sudah siap menerima kekalahan?''
''Tentu saja tidak, kami akan mengalahkanmu di lapangan pada pukul 14:30 sore
''Baiklah, aku juga tidak akan segan mengalahkan kalian''
Tiba tiba datang seorang anak berambut pirang yang menggendong tas berwarna abu-abu. Anak tersebut sangat ahli dalam bermain musik dan mengarang cerita jenaka. Anak tersebut bernama Emo. Emo suka menjahili orang lain saat jam istirahat.
Emo bertanya kepada Ave ''Ve, ada keributan apa ini?''
''Tidak ada apa-apa, ini hanya urusan kami bertiga!'' sahut Ave.
''Baiklah kalau begitu mari kita pulang, sudah pukul satu lewat lima belas menit'' ucap Emo sambil melirik jam dinding di kelas.
Mereka pergi meninggalkan kelas sambil berjalan beriringan menuju tempat parkir di sekolah. Di sana, mereka berpisah dan pulang kerumah masing-masing. Sesampainya di rumah, Ave bergegas ke kamar mengganti baju lalu makan siang sambil ditemani oleh film kartun favoritnya yang tayang di TV. Begitulah kegiatan Ave sepulang sekolah. Dia adalah anak pertama dari dua bersaudara. Dia sekarang duduk di bangku Sekolah Menengah Pertama atau SMP tepatnya kelas VII.A. Ave sangat pintar dan rajin di kelas sehingga teman-temannya sering berkunjung kerumahnya untuk mengerjakan tugas atau sekedar bermain video game. terkadang dia memiliki sifat bertanggung jawab dan juga egois.
Kemudian, Ave menuju teras sambil menjinjing tas notebook berwarna hitam. Dia mengeluarkan notebook buatan negeri paman sam tersebut. Tiba tiba ada pesan masuk dari Emo di akun sosial medianya.
[Emo] - ''Apakah aku boleh ikut bermain layang layang?, tadi aku bertanya kepada Gracan tentang hal ini. ''
[Ave] - ''Tentu saja, syaratnya kamu harus bergabung denganku untuk mengalahkan Grari dan Gracan.''
[Emo] - ''Baiklah, aku akan mempersiapkan layangan terbaikku agar bisa mengalahkan mereka dalam pertandingan nanti.''
Pesan singkat Ave dan Emo berakhir, Ave bergegas menuju gudang tempat menyimpan layangan favoritnya. Dia mengambil layangan berwarna merah tersebut dan tidak lupa mengambil benang layangan di kamarnya sambil menaruh tas notebookmiliknya di atas meja. Dia bersiap menuju lapangan menggunakan sepeda kesayangannya.
|| Pukul 14:30 ||
Di lapangan, Emo datang menghampiri Ave untuk menyusun strategi agar bisa mengalahkan Grari dan Gracan. Di lain pihak, datang 2 orang anak yang tak asing lagi bagi Ave. Mereka adalah Grari dan Gracan yang datang menghampiri Ave dan Emo.
''Mo, rupanya kamu juga ikut kemari'' ucap Gracan.
''Tentu saja. aku dan Ave pasti dapat mengalahkan kalian. Baiklah mari kita mulai pertandingan ini'' ucap Emo dengan semangat.
Pertandinganpun dimulai, mereka mulai menerbangkan layangan masing-masing. Setelah beberapa menit berlalu, layangan milik Gracan jauh terbang di angkasa sedangkan layangan milik Ave, Emo, dan Grari berada pada jarak yang sama. Ave dan Emo melakukan strategi yang telah mereka rancang sebelumya. Emo mulai dengan memancing layangan Grari agar mendekati perangkap, perangkap yang dimaksud adalah layangan Ave.
Emo berhasil melaksanakan tugasnya. Kini giliran Ave, dia mulai mendekati layangan Grari. Grari yang sedari tadi tengah terdesak oleh layangan Ave akhirnya mulai melakukan perlawanan. Grari berhasil bertahan dari serangan pertama Ave, namun pada serangan kedua, Grari gagal bertahan sehingga ia terpaksa harus mengorbankan layangan berwarna kuning tersebut.
''Horee.., aku berhasil mengalahkan layangan Ari'' teriak Ave
''Bagus Ve, kita hanya perlu mengalahkan layangan si Can'' sahut Emo
''Tentu saja, Mo''
Ave melompat lompat kegirangan karena berhasil mengalahkan layangan Grari. Saking senangnya, dia tidak menyadari bahwa nasib buruk akan menimpa layangannya. Ternyata benar, layangannya sekarang tersangkut di pohon mangga yang terletak di sebelah utara lapangan. dia sangat kesal karena ini yang kedua kalinya dia tidak beruntung.
Akhirnya, di langit hanya tersisa dua layangan, yaitu layangan Emo dan Gracan. Itu membuat suasana di lapangan semakin menegangkan. Layangan Emo mulai menyusul layangan Gracan yang jaraknya jauh dari layangan Emo. Layangan Gracan juga mulai mendekati layangan Emo.
Serangan demi serangan telah mereka lakukan tetapi tidak ada yang berhasil. Kemudian mereka menyerang secara bersamaan hingga terdengar suara ''Pestt..'' suara tersebut ternyata berasal dari benang layangan Emo dan Gracan yang sama sama terputus akibat serangan tadi sehingga layangan mereka kini terbang jauh dari lapangan tanpa ada yang mengendalikannya. Akibar dari peristiwa ini, suatu kejadian buruk pun terjadi.
''Akulah yang menjadi pemenang dalam pertandingan ini'' ucap Gracan
''Itu tidak benar, akulah yang berhak menjadi pemenang karena benang layanganmu lebih dulu putus!'' ujar Emo
''Mo, kamu berbohong, tidak mungkin benang layanganku lebih dulu putus dari benang layangan yang buruk sepertimu!''
''Apa katamu?''
''Kamu tidak pantas bermain layangan karena kamu mempunyai layangan dan benang yang buruk''
''Puk...'' pukulan Emo tepat mendarat di pipi kanan Gracan.
Perkelahian pun tidak dapat di hindari, Emo dan Gracan saling pukul dalam perkelahian tersebut. Grari sudah tidak dapat berbuat apa-apa lagi. Grari hanya dapat melihat konflik antar temannya. Kemudian, Grari menyuruh Ave yang terlihat tak peduli dengan perkelahian tersebut agar melerai Emo dan Gracan. Dengan sekuat tenaga, Ave mendorong Emo dan Gracan hingga mereka saling menjauh.
'' Ve, kamu tidak perlu mencampuri urusan kami'' teriak Gracan
''Benar, sebaiknya kamu hanya menonton saja'' ucap Emo
''Teman-teman, tenangkanlah fikiran kalian dulu sebelum menyelesaikan permasalahan dengan cara kekerasan. Kita ini adalah sahabat, sahabat itu tidak akan menyelesaikan permasalahan kecil seperti ini dengan perkelahian'' ujar Ave
''Iya, sebaiknya kalian saling meminta maaf saja agar tidak terjadi permasalahan yang lebih besar lagi'' sambung Grari
Setelah mendapat penjelasan dari Ave dan Grari, akhirnya mereka saling meminta maaf dan tidak akan mengulangi perbuatan tersebut. Kemudian, Ave mengajak Grari, Emo, dan Gracan untuk berkunjung kerumahnya sambil membuat tugas dari Bu Suti yang tadi Ave bacakan di depan kelas karena tugas tersebut di kumpul besok hari Sabtu. Di perjalanan mereka berencana membuat grup bermain dan juga grup belajar yang terdiri dari 4 anggota yaitu Ave, Emo, Grari dan Gracan. Nama grup tersebut adalah ''4 PER EMPAT''
Nama grup tersebut dalam pecahan dilambangkan dengan 4/4 bila di sederhanakan hasilnya satu. Satu dalam pelajaran Pkn selalu di artikan Persatuan atau Kesatuan. Jadi, arti dan makna dari nama grup tersebut adalah Grup beranggotakan 4 orang yang harus bersatu menghadapi hal apapun dalam suka maupun duka dan selalu menjalin tali persahabatan dengan erat. ||TAMAT||